Nama : Ervianto
NIM : 072110998
Contoh Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Lama tak muncul, aktor Egi John
Foreisythe membawa kabar mengejutkan. Egi menjadi korban tindak penganiayaan
oleh istrinya, Citta Permata pada 2011 lalu.
Menurut ibunda Egi, Rina putranya
pernah disiram oleh minyak panas oleh Citta. Tak berhenti di situ, aktor yang
laris main di beberapa judul FTV itu juga pernah ditusuk gunting oleh istrinya
itu.
Semua hal itu terjadi saat Egi
dan Citta tengah bertengkar. Namun apa sebenarnya duduk permasalahannya?
Rina coba membeberkan masalah
penyebab pertengkaran rumah tangga putranya itu. Menurutnya, sang menantu saat
itu selalu cemburu dengan lawan main Egi di sinetron dan FTV hingga
pertengkaran pun tak terelakkan.
“Emang dari dulu sering cemburu
sama lawan mainnya Egi, ya sama Nia (Ramadhani), sama (Laudya Chintya) Bella,
sama Thalita-lah dan nggak bisa nahan emosi. Lama-lama Egi juga nyerah lah ya,”
beber Rina.
Selain itu, menurut Rina, sang
menantu juga sangat suka dengan dunia malam seperti dugem. Egi dan Citta pun
kerap bertengkar karena masalah tersebut.
“Orangnya kan sering dugem.
Justru Egi kan diajak-ajak begitu gara-gara dia. Lama-lama Egi juga nggak
tahan,” tuntasnya.
Kini Egi dan Citta sudah resmi
bercerai. Namun masalah KDRT itu tetap dibawa ke ranah hukum. Bahkan kasus
tersebut sudah beberapa kali disidangkan di Pengadilan Negeri Tangerang.
Analisis masalah:
Dari
kasus diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa inti masalahnya yaitu perasaan
cemburu seorang istri terhadap lawan main suaminya di FTV. Cemburu sebenarnya
merupakan bukti atau tanda seseorang mencintai orang yang dicintainya, tapi
jika cemburu itu sudah terlalu berlebihan bahkan akan mengganggu hubungan antara
suami dan istri, dan hal itulah yang terjadi dalam kasus diatas.
Begitu
kita terlibat dalam suatu hubungan cinta, kita akan mengeksklusifkan hubungan
itu hanya antara si dia dan diri kita. Akibatnya bila ada pihak lain yang
dirasakan akan mengganggu hubungan maka muncullah keterbangkitan emosi yang
disebut cemburu. Semakin serius dan eksklusif hubungan itu, maka kecemburuan
juga cenderung meningkat (Dugosh, 2000). Jadi intensitas kecemburuan seseorang
yang baru pacaran sangat mungkin lebih rendah bila dibandingkan dengan
seseorang yang sudah tunangan atau menikah. Sudah jamak banyak yang mengeluh
bahwa dulu pada awal-awal pacaran kekasihnya tidak cemburuan, tapi justru
setelah sekian tahun pacaran menjadi sangat pencemburu.
Sang
istri percaya bahwa kelekatannya dengan sang suami adalah hak mutlaknya, (yang
memberikan orang lain tidak memiliki hak untuk membubarkan kelekatan itu),
akhirnya rasa cemburu dari sang istri menjadi kejam. Cemburu sang istri juga
menjadi tidak realistis, sang istri yang terlalu cemburu terhadap lawan main
suaminya di FTV lalu sang istri menafsirkannya sebagai ancaman terhadap
hubungan.
Cemburu adalah emosi yang muncul sebagai reaksi terhadap
ancaman yang mungkin bisa membuat seseorang kehilangan afeksi dari seseorang
yang bernilai penting baginya, dimana afeksi itu diberikan pada orang lain.
Jadi, Anda cemburu pada pasangan Anda ketika dia berbicara pada orang lain,
tidak lain karena Anda takut kehilangan afeksi darinya karena afeksinya bisa
pindah ke orang yang diajak bicara. Cemburu juga bisa dialami kepada seseorang
yang belum jadi pasangan. Apabila Anda diam-diam mencintai seseorang, Anda akan
cemburu bila seseorang itu bertingkah mesra dengan orang lain.
Ada
tipe kepribadian tertentu yang membuat seseorang menjadi lebih pencemburu.
Orang yang memiliki tipe kepribadian egoistik, cenderung mementingkan diri
sendiri, ambisius, dan berpandangan sempit umumnya lebih pencemburu. Orang yang
memiliki tipe cinta passionate love juga memiliki kecemburuan yang tinggi.
Mereka sangat mudah cemburu dan meledak-ledak sehingga sangat mempengaruhi
pikiran dan perasaannya, serta perilakunya menjadi negatif. Demikian juga orang
yang memiliki tipe kelekatan anxious/ambivalent umumnya sangat pencemburu.
Usulan
Inti
dari permasalahan diatas adalah perasaan cemburu yang berlebihan dari sang
istri terhadap lawan main suaminya di FTV. Sehingga menimbulkan masalah yang
menyebabkan rumah tangganya berantakan. Cemburu sebenarnya bisa di atasi
dengan:
1. Bangun
sikap saling percaya. Ini memang tidak semudah yang diucapkan. Tapi
berpikirlah positif sambil berusaha. Berusaha dalam arti, Anda sebagai
pasangannya juga bisa dipercaya. Anda bisa membuktikan pada pasangan Anda bahwa
Anda bisa memegang teguh komitmen bersama. Dengan menunjukkan keseriusan Anda
dalam menjalin hubungan, pasangan juga akan berusaha mengimbangi dan menghargai
Anda.
2. Jadilah
pengamat yang bijak. Rasa cemburu selalu datang beriringan dengan rasa
curiga. Saat perasaan itu datang, jangan langsung menyerang pasangan Anda
dengan segudang pertanyaan. Perhatikan terlebih dahulu gerak geriknya. Apakah
ada perubahan sikap? Jika memang ada, berapa lama perubahan itu terjadi? simpan
dulu sampai Anda memiliki beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan
perubahannya dan cari waktu tang tepat untuk membahasnya. Sedang, jika
perubahan itu hanya sementara dan pasangan Anda kembali ke sikap semula, maka
tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
3. Berkomunikasi.
Pilih waktu yang lowong dan tenang untuk berkomunikasi. Di sinilah waktunya
Anda untuk bertanya dan berkeluh kesah, tapi bukan marah. Komunikasikan dengan
cara yang baik agar tidak terjadi pertengkaran. Anda yang paling tahu watak
pasangan Anda, jadi Anda sudah harus tahu trik – trik bertanya yang membuatnya
tidak marah dan tersinggung.
4. Jangan
sekali-kali memeriksa barang pribadi pasangan tanpa ijin. Ada kalanya,
Anda penasaran dengan isi dompet, isi sms dan panggilan di handphonenya. Tapi,
bila rasa penasaran itu Anda ikuti dengan memeriksanya tanpa sepengetahuan
pemiliknya, maka bersiaplah menanggung resikonya. Resiko pertama, mungkin
pasangan Anda tidak suka barang pribadinya disentuh tanpa ijinnya. Kemungkinan
lain adalah Anda akan menemukan kenyataan yang menyakitkan. Bila Anda tidak
siap dengan resiko itu, jangan sekali-kali mencobanya. Pasangan Anda mungkin
melakukan kesalahan tapi bukan berarti dia tidak sedang berusaha memperbaikinya.
Semuanya tergantung dari kebikjasanaan Anda.
http://smartpsikologi.blogspot.com/2007/08/mengapa-cemburu.html