Salam yang Benar

Salam yang Benar
Semoga Bermanfaat

Wednesday, October 30, 2013

Contoh Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Analisis Psikologisnya



Nama : Ervianto

NIM    : 072110998

Contoh Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Lama tak muncul, aktor Egi John Foreisythe membawa kabar mengejutkan. Egi menjadi korban tindak penganiayaan oleh istrinya, Citta Permata pada 2011 lalu.
Menurut ibunda Egi, Rina putranya pernah disiram oleh minyak panas oleh Citta. Tak berhenti di situ, aktor yang laris main di beberapa judul FTV itu juga pernah ditusuk gunting oleh istrinya itu.
Semua hal itu terjadi saat Egi dan Citta tengah bertengkar. Namun apa sebenarnya duduk permasalahannya?
Rina coba membeberkan masalah penyebab pertengkaran rumah tangga putranya itu. Menurutnya, sang menantu saat itu selalu cemburu dengan lawan main Egi di sinetron dan FTV hingga pertengkaran pun tak terelakkan.
“Emang dari dulu sering cemburu sama lawan mainnya Egi, ya sama Nia (Ramadhani), sama (Laudya Chintya) Bella, sama Thalita-lah dan nggak bisa nahan emosi. Lama-lama Egi juga nyerah lah ya,” beber Rina.
Selain itu, menurut Rina, sang menantu juga sangat suka dengan dunia malam seperti dugem. Egi dan Citta pun kerap bertengkar karena masalah tersebut.
“Orangnya kan sering dugem. Justru Egi kan diajak-ajak begitu gara-gara dia. Lama-lama Egi juga nggak tahan,” tuntasnya.
Kini Egi dan Citta sudah resmi bercerai. Namun masalah KDRT itu tetap dibawa ke ranah hukum. Bahkan kasus tersebut sudah beberapa kali disidangkan di Pengadilan Negeri Tangerang. 
Analisis masalah:
Dari kasus diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa inti masalahnya yaitu perasaan cemburu seorang istri terhadap lawan main suaminya di FTV. Cemburu sebenarnya merupakan bukti atau tanda seseorang mencintai orang yang dicintainya, tapi jika cemburu itu sudah terlalu berlebihan bahkan akan mengganggu hubungan antara suami dan istri, dan hal itulah yang terjadi dalam kasus diatas.
Begitu kita terlibat dalam suatu hubungan cinta, kita akan mengeksklusifkan hubungan itu hanya antara si dia dan diri kita. Akibatnya bila ada pihak lain yang dirasakan akan mengganggu hubungan maka muncullah keterbangkitan emosi yang disebut cemburu. Semakin serius dan eksklusif hubungan itu, maka kecemburuan juga cenderung meningkat (Dugosh, 2000). Jadi intensitas kecemburuan seseorang yang baru pacaran sangat mungkin lebih rendah bila dibandingkan dengan seseorang yang sudah tunangan atau menikah. Sudah jamak banyak yang mengeluh bahwa dulu pada awal-awal pacaran kekasihnya tidak cemburuan, tapi justru setelah sekian tahun pacaran menjadi sangat pencemburu.
Sang istri percaya bahwa kelekatannya dengan sang suami adalah hak mutlaknya, (yang memberikan orang lain tidak memiliki hak untuk membubarkan kelekatan itu), akhirnya rasa cemburu dari sang istri menjadi kejam. Cemburu sang istri juga menjadi tidak realistis, sang istri yang terlalu cemburu terhadap lawan main suaminya di FTV lalu sang istri menafsirkannya sebagai ancaman terhadap hubungan.
Cemburu adalah emosi yang muncul sebagai reaksi terhadap ancaman yang mungkin bisa membuat seseorang kehilangan afeksi dari seseorang yang bernilai penting baginya, dimana afeksi itu diberikan pada orang lain. Jadi, Anda cemburu pada pasangan Anda ketika dia berbicara pada orang lain, tidak lain karena Anda takut kehilangan afeksi darinya karena afeksinya bisa pindah ke orang yang diajak bicara. Cemburu juga bisa dialami kepada seseorang yang belum jadi pasangan. Apabila Anda diam-diam mencintai seseorang, Anda akan cemburu bila seseorang itu bertingkah mesra dengan orang lain.
Ada tipe kepribadian tertentu yang membuat seseorang menjadi lebih pencemburu. Orang yang memiliki tipe kepribadian egoistik, cenderung mementingkan diri sendiri, ambisius, dan berpandangan sempit umumnya lebih pencemburu. Orang yang memiliki tipe cinta passionate love juga memiliki kecemburuan yang tinggi. Mereka sangat mudah cemburu dan meledak-ledak sehingga sangat mempengaruhi pikiran dan perasaannya, serta perilakunya menjadi negatif. Demikian juga orang yang memiliki tipe kelekatan anxious/ambivalent umumnya sangat pencemburu.

Usulan
Inti dari permasalahan diatas adalah perasaan cemburu yang berlebihan dari sang istri terhadap lawan main suaminya di FTV. Sehingga menimbulkan masalah yang menyebabkan rumah tangganya berantakan. Cemburu sebenarnya bisa di atasi dengan:
1.      Bangun sikap saling percaya. Ini memang tidak semudah yang diucapkan. Tapi berpikirlah positif sambil berusaha. Berusaha dalam arti, Anda sebagai pasangannya juga bisa dipercaya. Anda bisa membuktikan pada pasangan Anda bahwa Anda bisa memegang teguh komitmen bersama. Dengan menunjukkan keseriusan Anda dalam menjalin hubungan, pasangan juga akan berusaha mengimbangi dan menghargai Anda.
2.      Jadilah pengamat yang bijak. Rasa cemburu selalu datang beriringan dengan rasa curiga. Saat perasaan itu datang, jangan langsung menyerang pasangan Anda dengan segudang pertanyaan. Perhatikan terlebih dahulu gerak geriknya. Apakah ada perubahan sikap? Jika memang ada, berapa lama perubahan itu terjadi? simpan dulu sampai Anda memiliki beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan perubahannya dan cari waktu tang tepat untuk membahasnya. Sedang, jika perubahan itu hanya sementara dan pasangan Anda kembali ke sikap semula, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
3.      Berkomunikasi. Pilih waktu yang lowong dan tenang untuk berkomunikasi. Di sinilah waktunya Anda untuk bertanya dan berkeluh kesah, tapi bukan marah. Komunikasikan dengan cara yang baik agar tidak terjadi pertengkaran. Anda yang paling tahu watak pasangan Anda, jadi Anda sudah harus tahu trik – trik bertanya yang membuatnya tidak marah dan tersinggung.
4.      Jangan sekali-kali memeriksa barang pribadi pasangan tanpa ijin. Ada kalanya, Anda penasaran dengan isi dompet, isi sms dan panggilan di handphonenya. Tapi, bila rasa penasaran itu Anda ikuti dengan memeriksanya tanpa sepengetahuan pemiliknya, maka bersiaplah menanggung resikonya. Resiko pertama, mungkin pasangan Anda tidak suka barang pribadinya disentuh tanpa ijinnya. Kemungkinan lain adalah Anda akan menemukan kenyataan yang menyakitkan. Bila Anda tidak siap dengan resiko itu, jangan sekali-kali mencobanya. Pasangan Anda mungkin melakukan kesalahan tapi bukan berarti dia tidak sedang berusaha memperbaikinya. Semuanya tergantung dari kebikjasanaan Anda.


http://smartpsikologi.blogspot.com/2007/08/mengapa-cemburu.html