Salam yang Benar

Salam yang Benar
Semoga Bermanfaat

Friday, January 18, 2013

MAKALAH PERKEMBANGAN FISIK DAN KOGNITIF MASA DEWASA MADYA



TUGAS MAKALAH
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II
PERKEMBANGAN FISIK DAN KOGNITIF MASA DEWASA MADYA

Oleh:
Kelompok
Nama : ERVIANTO                                                             072110998
            ISNAWATI                                                               072111007
            YUSRINA SABRINA MISRON                            072111068

FAKULTAS PSIKOLOGI
Universitas Islam Sultan Agung Semarang
(UNISSULA)
2011









DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL            ................................................................................... i
DAFTAR ISI                         .................................................................................. ii           
KATA PENGANTAR          ................................................................................. iii           
BAB I   : PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang................................................................................. 1
1.2. Tujuan             .................................................................................. 2
1.3. Rumusan Masalah............................................................................. 2
BAB II  : PEMBAHASAN ISI
2.1. Batasan Dewasa Madya................................................................... 3
2.2. Karakteristik Usia Madya................................................................. 4
2.3. Ciri-ciri masa dewasa madya............................................................ 4
2.4.Perkembangan Fisik........................................................................... 7
2.5 Perkembangan Kognitif........................................................... ...        7
2.6  Perkembangan Psikososial Dewasa Madya..................................      8
            2.8 Tugas-Tugas Perkembangan ...........................................................      10

BAB III : PENUTUP           
3.1. Kesimpulan     ............................................................... ............     11
3.2. Saran               ................................................................................ 12           
DAFTAR PUSTAKA           ................................................................................ 13













KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum Wr.Wb

Puji syukur atas kehadirat Tuahan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan karunia NYA, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL MASA DEWASA MADYA” ini dengan lancar dan sebaik baiknya.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah membantu menyusun makalah ini.
Penyusunan makalah ini tentu masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya, semoga makalah ini memberikan manfaat yang sebesar besarnya.




Semarang, November 2012


Penyusun


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Pada umumnya usia madya atau usia setengah baya dipandang sebagai masa usia antara 40 – 60 tahun. Masa tersebut pada akhirnya akan ditandai oleh perubahan jasmani dan mental. Pada usia 60 tahun biasanya terjadi penurunan kekuatan fisik, sering pula diikuti oleh penurunan daya ingat. Walaupun dewasa ini banyak yang mengalami perubahan-perubahan tersebut lebih lambat dari pada masa lalu, namun garis batas tradisionalnya masih nampak. Meningkatnya kecenderungan untuk pensiun pada usia 60an sengaja atau tidak sengaja usia 60an dianggap sebagai garis batas antara usia lanjut dengan usia madya.
Seperti halnya periode lain dalam rentang kehidupan yang berbeda menurut tahap dimana perubahan fisik yang membedakan usia madya dini pada satu batas, dan usia lanjut di batas lainnya. Menurut pepatah kuno, seperti halnya buah apel, matangnya pun tidak pada waktu yang sama ada yang bulan juli, ada yang bulan agustus, dan ada pula yang bulan oktober. Demikian halnya dengan manusia.
Usia madya pada kebudayaan Amerika saat ini, merupakan masa yang paling sulit dalam rentang kehidupan mereka. Bagaimanapun baiknya individu-individu tersebut untuk menyesuaikan diri hasilnya akan tergantung pada dasar-dasar yang ditanamkan pada tahap awal kehidupan, khususnya harapan tentang penyesuaian diri terhadap peran dan harapan sosial dari masyarakat dewasa. Kesehatan mental yang baik yang diperlukan pada masa-masa dewasa, memberikan berbagai kemungkinan untuk menyesuaikan diri terhadap berbagai peran baru dan harapan sosial usia madya.










1.2   RUMUSAN MASALAH

1.      Apa saja karakter usia madya?
2.      Ciri-ciri masa dewasa madya?
3.      Bagaimana perkembangan fisik,kognitif, emosi,dan sosial pada masa dewasa madya?
4.      Tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa madya?

1.3  TUJUAN

1.      Untuk mengetahui apa saja yang menjadi karakteristik usia madya
2.      Untuk mengetahui ciri-ciri pada usia madya
3.      Untuk mengetahui bagaimana perkembangan fisik,emosi,dan sosial pada masa
dewasa madya
4.      Untuk mengetahui apa saja yang menjadi tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa madya


















BAB II
PEMBAHASAN

2.1   Batasan dewasa Madya

Dengan tidak bermaksud membatasi rentang usia secara kaku, dapat dikatakan bahwa secara teoritis-psikologis dan fisiologis rentang usia antara 40 - 60 tahun merupakan masa tengah baya bagi banyak orang. (Mappiare 1983 : 173)
Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan perilaku yang baru. Tahun - tahun ini merupakan masa puncak dimana kondisi kesejahteraan psikologis, kesehatan, produktivitas, dan keterlibatan dalam masyarakat sangat optimal. Masa-masa ini juga seringkali merupakan waktu untuk melakukan refleksi dan peninjauan kembali. Orang melihat kembali hal-hal yang telah mereka capai, merinci hal-hal yang mereka sesali atau sisa hidup mereka. Dan juga saat krisis terjadi, hal ini terjadi karena alasan yang tidak berhubungan dengan bertambahnya usia,melainkan karena kejadian-kejadian spesifik yang mengubah hidup seseorang, misalnya terjangkit penyakit atau kehilangan pekerjaan atau pasangan (Wethington, 2000
Pada masa ini,ada aspek-aspek tertentu yang berkembang secara normal,aspek-aspek lainnya berjalan lambat atau berhenti. Bahkan ada aspek-aspek yang mulai menunjukkan terjadinya kemunduran-kemunduran. Aspek-aspek jasmaniah lamban,berhenti dan secara berangsur menurun. Aspek-aspek psikis ( intelektual – social – emosional – nilai ) masih terus berkembang,walaupun tidak dalam bentuk penambahan atau peningkatan kemampuan tetapi berupa perluasan dan pematangan kualitas. Pada akhir dewasa madya  (sekitar usia 40 tahun ) kekuatan aspek-aspek psikis inipun secara berangsur ada yang mulai menurun,dan penurunannya cukup drastic pada akhir usia dewasa.








2.2  Karakteristik usia madya

Setengah baya/madya menunjukkan banyak kesamaan dengan masa remaja. Khusus usia setengah baya, sama dengan posisi masa remaja. Perubahan-perubahan hal fisik dan psikis juga terdapat kesamaan antara dua masa kehidupan itu.
Kalau posisi remaja merupakan masa peralihan, tak lagi dapat dikatakan kanak-kanak dan belum lagi disebut dewasa, maka posisi usia setengah baya juga dalam peralihan, tidak muda dan bukan tua. Masa remaja merupakan masa terjadinya perubahan yang cepat bagi hal-hal fisik yang membawa akibat-akibat terhadap perilaku dan perasaan-perasaannya. Usia setengah baya, demikian pula. Bedanya, kalau pada masa remaja perubahan itu bersifat pertumbuhan, maka pada masa setengah baya bersifat pemunduran. Tetapi yang lebih penting, perilaku dan perasaan yang menyertainya adalah sama yaitu “swalah tingkah”, canggung dan kadang-kadang bingung .

2.3  Ciri-ciri masa dewasa madya :

  1. Usia madya merupakan periode yang sangat ditakuti
Diakui bahwa semakin mendekati usia tua, periode usia madya semakin lebih terasa menakutkan. Pria dan wanita banyak mempunyai alasan untuk takut memasuki usia madya. Diantaranya adalah : banyaknya stereotip yang tidak menyenangkan tentang usia madya. Yaitu : kepercayaan tradisional tentang kerusakan mental dan fisik yang diduga disertai dengan berhentinya reproduksi.
  1. Usia madya merupakan masa transisi
Usia ini merupakan masa transisi seperti halnya masa puber, yang merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja. Dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masanya dan memasuki periode dalam kehidupan yang akan diliputi oleh ciri-ciri jasmani dan perilaku baru.
  1. Usia madya adalah masa stress
Bahwa usia ini merupakan masa stress. Penyesuaian secara radikal terhadap peran dan pola hidup yang berubah, khususnya bila disertai dengan berbagai perubahan fisik, selalu cenderung merusak nomeostatis fisik dan psikologis dan membawa ke masa stress, suatu masa bila sejumlah penyesuaian yang pokok harus dilakukan di rumah, bisnis dan aspek sosial kehidupan mereka.

  1. Usia madya adalah usia yang berbahaya

Cara biasa menginterpretasi “usia berbahaya” ini berasal dari kalangan pria yang ingin melakukan pelampiasan untuk kekerasan yang berakhir sebelum memasuki masa usia lanjut. Usia madya dapat menjadi dan merupakan berbahaya dalam beberapa hal lain juga. Saat ini merupakan suatu masa dimana seseorang mengalami kesusahan fisik sebagai akibat dari terlalu banyak bekerja, rasa cemas yang berlebihan, ataupun kurangnya memperhatikan kehidupan. Timbulnya penyakit jiwa datang dengan cepat di kalangan pria dan wanita dan gangguan ini berpuncak pada suicide. Khususnya di kalangan pria.

  1. Usia madya adalah usia canggung

Sama seperti pada remaja, bukan anak-anak bukan juga dewasa. Demikian juga pada pria dan wanita berusia madya. Mereka bukan muda lagi, tetapi juga bukan tua.

  1. Usia madya adalah masa berprestasi

Menurut Errikson, usia madya merupakan masa kritis diamana baik generativitas / kecenderungan untuk menghasilkan dan stagnasi atau kecenderungan untuk tetap berhenti akan dominan. Menurut Errikson pada masa usia madya orang akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti (tetap) tidak mengerjakan sesuatu apapun lagi. Menurutnya apabila orang pada masa usia madya memiliki keinginan yang kuat maka ia akan berhasi, sebaliknya dia memiliki keinginan yang lemah, dia akan stag (atau menetap) pada hidupnya.

  1. Usia madya adalah masa evaluasi

Pada usia ini umumnya manusia mencapai puncak prestasinya, maka sangatlah logis jika pada masa ini juga merupakan saat yang pas untuk mengevaluasi prestasi tersebut berdasarkan aspirasi mereka semula dan harapan-harapan orang lain, khususnya teman dan keluarga-keluarga dekat.


  1. Usia madya dievaluasi dengan standar ganda

Bahwa pada masa ini dievaluasi dengan standar ganda, satu standar bagi pria dan satu standar bagi wanita. Walaupun perkembangannya cenderung mengarah ke persamaan peran antara pria dan wanita baik di rumah, perusahaan perindustrian, profesi maupun dalam kehidupan sosial namun masih terdapat standar ganda terhadap usia. Meskipun standar ganda ini mempengaruhi banyak aspek terhadap kehidupan pria dan wanita usia madya tetapi ada dua aspek yang perlu diperhatikan : pertama aspek yang berkaitan dengan perubahan jasmani dan yang kedua bagaimana cara pria dan wanita menyatakan sikap pada usia tua.

  1. Usia madya merupakan masa sepi

Dimana masa ketika anak-anak tidak lagi tinggal bersama orang tua. Contohnya anak yang mulai beranjak dewasa yang telah bekerja dan tinggal di luar kota sehingga orang tua yang terbiasa dengan kehadiran mereka di rumah akan merasa kesepian dengan kepergian mereka.

  1. Usia madya merupakan masa jenuh

Banyak pria atau wanita yang memasuki masa ini mengalami kejenuhan yakni pada sekitar usia 40 akhir. Pra pria merasa jenuh dengan kegiatan rutinitas sehari-hari dan kehidupan keluarga yang hanya sedikit memberi hiburan. Wanita yang menghabiskan waktunya untuk memelihara rumah dan membesarkan anak-anak mereka. Sehingga ada yang merasa kehidupannya tidak ada variasi dan monoton yang membuat mereka merasa jenuh.
2.4  Perkembangan fisik :

Pada masa dewasa madya terjadi perubahan fungsi fisik yang tak mampu berfungsi seperti sedia kala, dan beberapa organ tubuh tertentu mulai "aus". Melihat dan mendengar merupakan dua perubahan yang paling menyusahkan paling banyak tampak dalam dewasa tengah. Daya akomodasi mata untuk memfokuskan dan mempertahankan gambar pada retina akan mengalami penurunan tajam antara usia 40 dan 9 tahun. Karena pada usia tersebut aliran darah pada mata juga berkurang. Pendengaran mungkin juga mulai menurun pada usia ini yaitu mulai memasuki usia 40. Meskipun kemampuan untuk mendengar suara-suara bernada rendah tidak begitu kelihatan. Laki-laki biasanya kehilangan sensitifitasnya terhadap suara bernada tinggi lebih dahulu daripada perempuan. Hal ini mungkin disebabkan oleh lebih besarnya pengalaman laki-laki terhadap suaru gaduh dalam pekerjaan.

2.5  Perkembangan kognitif :
Pada tahap Formal Operasional
  • Pada tahap ini perkembangan intelektual dewasa sudah mencapai titik akhir puncaknya yang sama dengan perkembangan tahap sebelumnya (tahap pemuda). Semua hal yang berikutnya sebenarnya merupakan perluasan, penerapan, dan penghalusan dari pola pemikiran ini.
  • Orang dewasa mampu memasuki dunia logis yang berlaku secara mutlak dan universal yaitu dunia idealitas paling tinggi.
  • Orang dewasa dalam menyelesaikan suatu masalah langsung memasuki masalahnya. Ia mampu mencoba beberapa penyelesaian secara konkrit dan dapat melihat akibat langsung dari usaha-usahanya guna menyelesaikan masalah tersebut.
  • Orang dewasa mampu menyadari keterbatasan baik yang ada pada dirinya (baik fisik maupun kognitif) maupun yang berhubungan dengan realitas di lingkungan hidupnya.
  • Orang dewasa dalam menyelesaikan masalahnya juga memikirkannya terlebih dahulu secara teoritis. Ia menganalisis masalahnya dengan penyelesaian berbagai hipotesis yang mungkin ada. Atas dasar analisanya ini, orang dewasa lalu membuat suatu strategi penyelesaian secara verbal. Yang kemudian mengajukan pendapat-pendapat tertentu yang sering disebut sebagai proporsi, kemudian mencari sintesa dan relasi antara proporsi yang berbeda-beda tadi.
2.6  Perkembangan psikososial:

Perkembangan psikososial pada masa ini berkaitan dengan beberapa hal :

1.      Pernikahan dan cinta

Cinta kasih sayang atau sebagai teman meningkat  pada masa dewasa tengah, khususnya dalam pernikahan yang telah bertahan selama bertahun-tahun.

2.      Sindrom Sarang kosong dan pengisiannya kembali

Sindrom sarang kosong menyebutkan bahwa kepuasan pernikahan akan mengalami penurunan karena orang tua sudah memperoleh banyak  kepuasan dari anak-anaknya, dan oleh karena itu, kepergian anak dari keluarga akan meninggalkan orang tua dengan perasaan kosong. Meskipun sindrom sarang kosong tersebut berlaku bagi beberapa orang tua yang hidup melalui anak-anaknya. Sarang yang kosong tersebut biasanya tidak menurunkan kualitas kepuasan pernikahan. Melainkan,sebaliknyalah yang terjadi, kepuasan pernikahan meningkat pada tahun-tahun pasca membesarkan anak.
              Jumlah anak-anak muda dewasa yang terus tinggal dengan orang tuanya atau mengisi sarang yang kosong dengan kembali kerumah setelah pernikahan gagal, kesulitan ekonomi, kuliah, atau kehilangan pekerjaan mengalami peningkatan. Pengisian kembali sarang kosong memerlukan adaptasi yang sangat besar pada pihak orang tua dan anak-anak mereka yang sudah dewasa.











3.      Meningkatnya Hubungan persaudaraan dan persahabatan

Hubungan ini berlanjut sepanjang hidup. Banyak hubungan saudara kandung pada masa dewasa sangat dekat, terutama jika mereka dekat pada masa anak-anak. Meskipun sebagian ada yang tidak acuh atau sangat bertentangan. Persahabatan terus menjadi penting pada masa dewasa tengah. Persahabatan yang berlangsung lama sering semakin dalam dan intim.

4.      Hubungan antar generasi

Umumnya ada kontak yang berkelanjutan antar generasi dalam keluaraga. Kontinuitas yag lebih besar terjadi dalam sikap-sikap politik dan agama. Kontinuitas yang lebih kecil terjadi pada peran gender, gaya hidup, dan orientasi kerja.Ibu dan anak perempuan memiliki hubungan paling dekat pada masa dewasa. Perempuan memainkan peranan penting dalam memantau akses pada kerabat dan kedekatannya.Generasi usia tengah baya disebut generasi “sandwich”, karena kewajiban financial dan pemberian perawatan pada yang masih muda dan pada orang tua yang lanjut usia mungkin menimbulkan stres pada orang dewasa usia tengah baya. Generasi usia tengah baya memainkan peran penting dalam menghubungkan generasi.

2.7  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN

Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan
Masa Usia Madya/Masa Dewasa Madya
  • Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisiologis
  • Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu
  • Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan berbahagia
  • Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaan
  • Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang dewasa
  • Mencapai tanggung jawab sosial dan warga Negara secara penuh.




















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada masa ini,ada aspek-aspek tertentu yang berkembang secara normal,aspek-aspek lainnya berjalan lambat atau berhenti. Bahkan ada aspek-aspek yang mulai menunjukkan terjadinya kemunduran-kemunduran. Aspek-aspek jasmaniah lamban,berhenti dan secara berangsur menurun. Aspek-aspek psikis ( intelektual – social – emosional – nilai ) masih terus berkembang,walaupun tidak dalam bentuk penambahan atau peningkatan kemampuan tetapi berupa perluasan dan pematangan kualitas.
Masa remaja merupakan masa terjadinya perubahan yang cepat bagi hal-hal fisik yang membawa akibat-akibat terhadap perilaku dan perasaan-perasaannya. Usia setengah baya, demikian pula. Bedanya, kalau pada masa remaja perubahan itu bersifat pertumbuhan, maka pada masa setengah baya bersifat pemunduran.

Ciri-ciri masa dewasa madya :
  1. Usia madya merupakan periode yang sangat ditakuti
  2. Usia madya merupakan masa transisi
  3. Usia madya adalah masa stress
  4. Usia madya adalah usia yang berbahaya
  5. Usia madya adalah usia canggung
  6. Usia madya adalah masa berprestasi
  7. Usia madya adalah masa evaluasi
  8. Usia madya dievaluasi dengan standar ganda
  9. Usia madya merupakan masa sepi
  10. Usia madya merupakan masa jenuh

Pada masa ini,daya akomodasi mata untuk memfokuskan dan mempertahankan gambar pada retina akan mengalami penurunan tajam antara usia 40 dan 9 tahun. Karena pada usia tersebut aliran darah pada mata juga berkurang. Pendengaran mungkin juga mulai menurun pada usia ini yaitu mulai memasuki usia 40.


Perkembangan psikososial pada masa ini
berkaitan dg beberapa hal :
1.       Pernikahan dan cinta : Individu berada masa kestabilan
2.       Sindrom sarang kosong : terjadi krn anak-anak mulai meninggalkan orang tuanya
3.      Meningkatnya hubungan persaudaraan dan persahabatan
4.      Pengisian waktu luang : Individu membangun dan
5.      memenuhi aktivitas waktu luang untuk persiapan pensiun
6.      Hubungan antar generasi : Keterdekatan hubungan tampak pd keterdekatan anak-anak yg beranjak dewasa dg orang tua

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, E.B. 2002. Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Jakarta : Erlangga.
Mappiare, A. 1983. Psikologi Orang Dewasa, Surabaya : Usaha Nasional.
Mujib, A. 2002. Nuansa-Nuansa Psikologi Islam, Jakarta : Pt Raja Grafindo.
Santrock, J. W. 2002. Life Span Development, Jakarta : Erlangga.
www.scribd.com/doc/6137587/PERKEMBANGAN-DEWASA-MIDLIFE - 110k - diakses pada sabtu 21 Maret 2009.

1 comment: